Header Ads

Breaking News
recent

Minggu Ceria: Mengembalikan Keceriaan Anak, Memenuhi Hak Pekerja Anak

Hari Minggu biasanya dimanfaatkan banyak orang untuk beristirahat dan melakukan kegiatan bersama keluarga. Kali ini Seknas JARAK mengajak lembaga-lembaga yang konsern pada isu penanganan pekerja anak untuk berkumpul di Tebet Eco Park (TEP) pada Minggu, 18 Juni 2023. Bukan tanpa alasan berkumpulnya 200-an orang, terdiri dari anak-anak dan para pendamping, termasuk orang tua pavilion selatan TEP. Peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak (HDMPA) tahun ini merupakan kali pertama yang dirayakan dengan penuh kegembiraan paska pandemi Covid-19.

JARAK yang menyelenggarakan event HDMPA secara rutin mengangkat pentingnya ruang tumbuh dan berkembang untuk anak agar bisa berkreasi dan menunjukkan bakatnya. Menampilkan sejumlah kreasi seni dan bakat anak-anak dampingan menjadi tujuan diselenggarakannya Minggu Ceria ini.

Tebet Eco Park menjadi tempat yang dipilih karena merupakan taman yang memberikan kesejukan dan sarana refreshing bagi banyak anak yang biasanya melakukan pekerjaan dalam kesehariannya. Anak-anak dan orang dewasa datang dengan gembira di taman ini karena selain menyajikan tampilan tarian, puisi, permainan angklung, teater, mereka juga menyampaikan gagasan untuk membebaskan dari situasi pekerja anak. Pembacaan deklarasi ini merupakan hasil dari konsultasi anak yang telah dilakukan pada 10 Juni lalu di sekretariat JARAK. Acara yang dikemas dengan pelibatan aktif anak-anak ini makin meriah karena ada sepuluh doorprize yang menarik mereka.

Bukan hanya anak-anak yang antusias, pada pemangku kepentingan juga turut hadir dan mendukung Minggu Ceria ini. Acara yang dibuka secara resmi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini, juga turut dihadiri oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Bappenas, KPAI, Seknas PAACLA dan para sponsor yaitu GAPKI dan PT Veolia.

Acara yang menjadi ruang berkumpulnya anak-anak dari seputar Jakarta, Bekasi, Depok, Banten ini diharapkan bisa memberikan kegembiraan dan harapan. Lembaga yang berpartisipasi dalam Minggu Ceria ini, Yayasan Dinamika Indonesia (YDI), Education Religion Bee Entertainment (eRBe), Yayasan Rumah Kita (eRKa), Kampus Diakoneia Modern (KDM), Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia (YPSI), Yayasan Jala Samudera Mandiri (JSM), Forum Anak Nasional (FAN) dan Forum Anak Jakarta (FORAJA).

Seperti disampaikan para pemangku kepentingan yang ingin agar anak-anak tidak terkungkung karena menjadi pekerja anak, mereka juga berharap ada layanan pendidikan dan akses bagi pekerja anak bisa mengembangkan cita-citanya.

Dukungan yang diberikan pemerintah, lembaga negara, OMS dan sektor swasta menjadi kunci bagi perwujudan hak yang hilang bagi para pekerja anak ini. Event HDMPA ini memang menjadi momen pengingat bahwa masih perlu kerja bersama dalam menanggulangi isu ini.
Tema Keadilan Sosial, Akhiri Pekerja Anak yang pada tahun ini menjadi semangat perjuangan mengentaskan para pekerja anak nampaknya memang harus menjadi dorongan banyak pihak di Indonesia untuk bahu membahu merencanakan program aksi nyata. Peringatan HDMPA hanya menjadi simbol jika dukungan dari semua pihak tidak ada. Oleh karena itu, Seknas JARAK dalam sambutannya mengajak keterlibatan aktif dari mitra-mitra kerja JARAK untuk terus berkolaborasi dalam penanggulangan pekerja anak ini, disampaikan Direktur Eksekutif JARAK, Beti MC.

Acara yang menjadi puncak peringatan HDMPA 2023 ini tidak lantas menjadi akhir perjuangan, tetapi menjadi langkah bersama untuk makin mensinergikan peran-peran dan tanggung jawab bersama agar Indonesia Bebas Pekerja Anak. Selamat Memperingati Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2023.

mcb

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.