Header Ads

Breaking News
recent

Penguatan Kapasitas Kader PATBM Desa Pulosaren

Desa yang responsif akan kebutuhan anak dan berusaha mencari penyelesaian masalah untuk warganya, itulah yang diharapkan terjadi. Kali ini JARAK bersama Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah melakukan penguatan kapasitas bagi kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Desa Pulosaren pada 19 September 2024. Kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari temuan persoalan anak selama ini dan sebagai langkah mempersiapkan para kader makin peduli isu anak yang berkembang di desa.

Penguatan kapasitas ini memberikan pemahaman mengenai Desa Layak Anak dan diperkenalkan indikator yang harus dipenuhi agar sebuah desa dapat disebut sebagai lokasi yang layak anak. Materi awal tentang hak anak dan kaitan dengan pemenuhan aspek kesehatan disampaikan oleh Direktur KAKAK, Shoim Sahriyati yang mengajak peserta untuk semangat memberikan perhatian kepada anak-anak. Disampaikan pula bahwa salah satu hak anak untuk hidup sehat itu dapat dipenuhi dengan pola hidup yang bebas dari rokok, merupakan salah satu yang sedang diperjuangkan KAKAK agar makin banyak orang teredukasi tentang bahaya rokok dan menerapkan kawasan yang bebas asap rokok. Hal ini membuka pemahaman peserta bahwa pemenuhan hak hak bisa dimulai dengan langkah yang sederhana, seperti memberikan lingkungan yang bebas dari asap rokok.

Materi selanjutnya disampaikan Direktur Eksekutif JARAK mengenai praktik baik dari desa-desa yang telah mengembangkan PATBM. JARAK yang selama ini melakukan kegiatan di banyak desa membagikan pengalaman bagaiman kader desa turut aktif memperjuangkan isu perlindungan anak termasuk mencegah pekerja anak, pernikahan anak dan mendorong advokasi peraturan sebagai bagian dari peranan PATBM.

Kesempatan ini digunakan juga oleh Shoim Sahriyati yang memberikan dorongan kepada kader desa untuk memotivasi anak-anak untuk tetap bersekolah sebagai bagian pemenuhan hak anak. Hal ini menjadi konsern bersama karena Desa Pulosaren masih mempunyai anak tidak sekolah yang tinggi dibarengi dengan angka pernikahan anak yang menunjukkan masih terjadi sampai dengan saat ini.

Di akhir sesi, Ibu Budidayanti, Dinas PPA Provinsi Jateng menyampaikan arahan agar inisiasi desa harus ditumbuhkan supaya tidak tergantung dengan pihak lain (OPD/ LSM) dan perlu juga mencari CSR untuk mengembangkan kegiatan di desa. Desa perlu menganalisa potensi desa dan melakukan pemberdayaan serta mencari cara agar mitos dan budaya yang belum berperspektif perlindungan anak bisa diubah secara bertahap. Berdasarkan temuan bahwa anak yang tidak sekolah justru dari keluarga sudah berkecukupan merupakan contoh perlu pola pengasuhan yang baik di keluarga-keluarga. Sebelum menutup kegiatan, Ibu Budi juga mendorong untuk mengembangkan potensi anak bisa dilakukan dengan forum anak.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan laporan kegiatan JARAK melakukan pendataan pekerja anak sebagai bagian dari ujicoba panduan nasional yang dikembangkan KPPPA dan merupakan langkah JARAK untuk memperkenalkan pola pencegahan dan remediasi pekerja anak yang bisa dilakukan di tingkat desa. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan oleh kader PATBM yang telah diberikan pembekalan oleh Dinas PPA dan difasilitasi JARAK sejak tahun lalu.

Kontributor:mcb

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.