Header Ads

Breaking News
recent

Belajar Dari “yang ber” Pengalaman

Biasanya dalam pelatihan - pelatihan orang dewasa menggunakan istilah Belajar dari Pengalaman yang artinya sumber belajarnya dari pengalaman - pengalaman para peserta pelatihan itu sendiri akan tetapi berbeda dengan pelatihan yang dilakukan oleh JARAK di rantai pasok dampingan Veolia pada 24-25 Februari 2024 di Desa Jabung dan Desa Sidodadi Kab. Sragen Jawa Tengah. Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran dalam Penanggulangan Pekerja Anak di rantai pasok sampah plastik Bagi Kolektor Besar (CC) dan Kolektor Kecil (L1) serta Pemulung. Dalam pelatihan ini sebagai fasilitator tim JARAK menyampaikan materi - materi tentang siapa itu anak, hak anak, pekerja anak dan bagaimana peran keluarga dalam ikut serta menanggulangi pekerja anak. Agak berbeda dari pelatihan - pelatihan yang dilakukan seperti biasanya pada pelatihan ini ada hal yang istimewa.

Yang pertama adalah, hampir sebagian besar peserta dalam pelatihan ini adalah ibu - ibu janda yang sudah berusia lanjut atau lansia dan diantara mereka banyak yang sudah mempunyai anak yang sudah dewasa bahkan ada yang anaknya sudah menikah bahkan ada yang sudah mempunyai cucu. Meskipun demikian mereka masih tetap bersemangat mengikuti pelatihan ini. Tentunya kalau berbicara tentang anak dan pemenuhan hak anak secara praktik mereka sudah sangat berpengalaman dan langsung mempraktikkan dalam kehidupan sehari - harinya walhasil pelatihan ini menjadi media untuk mereka curhat dan berbagi pengalaman dalam pemenuhan hak - hak anak walaupun secara teoritis ya mungkin agak sedikit berbeda istilahnya beti alias beda - beda tipis mereka juga masih tetap mau mendengarkan informasi yang disampaikan oleh tim JARAK terkait dengan anak, hak anak dan pekerja anak ini.

Keisitimewaan yang kedua adalah, Pak Wahdadi salah satu pemilik L1 (pemasok kecil) yang juga menjadi bagian dari peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah mantan pekerja anak yang dulunya bekerja sebagai pemulung sejak kelas 3 SD ketika ditinggalkan oleh kedua orangtuanya dan berpisah dengan kedua kakak kandungnya yang merantau ke luar kota. Dalam kondisi tersebut Wahdadi kecil terpaksa bekerja sebagai pemulung untuk menyambung hidupnya sambil bersekolah bahkan sampai dia lulus kuliah. Sekarang Pak Wahdadi sudah menjadi pemilik usaha rongsokan yang sudah di rintisnya ini dan mempekerjakan orang - orang di sekitarnya. Selain mengurus usaha rongsokannya pada malam hari Pak Wahdadi juga bekerja di kantor PMI bahkan beliau sudah menjalani donor darah sebanyak 71 kali sampai awal tahun ini. Beliau juga berkomitmen untuk membantu anak - anak yang putus sekolah dan masih punya keinginan untuk bersekolah supaya mendapatkan akses pendidikan melalui jaringan yang dimiliki.

Itulah hikmah yang sangat mahal diperoleh dari kegiatan pelatihan selama dua hari di Sragen selain kita menyampaikan ilmu dan informasi kepada para peserta kita juga secara tidak langsung mendapatkan ilmu dari pengalaman langsung yang sudah dijalani oleh Pak Wahdadi dan ibu - ibu lansia di Desa Jabung dan Sidodadi Kab. Sragen yang masih bersemangat mengikuti proses pelatihan dan mendengarkan informasi yang disampaikan oleh tim dari JARAK. (Sumber : RTO)

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.