Header Ads

Breaking News
recent

Pentingnya Keakuratan Pengelolaan Data Pekerja Anak

Pengelolaan program penanggulangan pekerja anak banyak menggunakan data, bahkan seringkali harus menganalisa data agar menemukan jumlah dan situasi pekerja anak untuk mendorong kebijakan yang tepat. Sampai saat ini, sebuah sistem pendataan pekerja anak juga belum ada, baik yang dikembangkan di tingkat daerah maupun di nasional. JARAK sebagai jaringan LSM yang mempunyai kekhususan melakukan advokasi isu pekerja anak selalu mendapat tantangan untuk menyajikan data pekerja anak oleh banyak pihak secara update.

Kebutuhan untuk menyajikan data dan menyampaikan analisa data pekerja anak sudah sangat mendesak perlunya sistem data yang terintergrasi. Agar isu pendataan ini menjadi prioritas bersama, Secretariat JARAK dan anggota JARAK membutuhkan mitra yang bisa memberikan masukan untuk menjawab kebutuhan ini. Kebutuhan yang sulit dipenuhi karena biasanya data dikumpulkan dengan cara yang tidak terstruktur dan belum disepakati informasi apa saja yang harusnya masuk dalam pendataan. Tantangan pengelolaan data pekerja anak ini disambut baik oleh akademisi dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung yang dalam Pengabdian Masyarakat kali ini bermitra dengan JARAK dengan membagikan pengetahuan “Pengelolaan Data Pekerja Anak dengan Menggunakan Aplikasi Tableu.”

Bersama para dosen Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, Muchamad Rusdan, S.T., M.T. dan Sri Kuswayati, S.Si., M.Kom pada Kamis, 29 Februari 2024 menyampaikan pengetahuaan pengelolaan data pekerja anak melalui diskusi yang diselenggarakan secara daring.

Beti MC selaku Direktur Eksekutif JARAK menyambut hangat para dosen yang berkenan meluangkan waktu untuk memberikan gambaran pentingnya pengelolaan data pekerja anak, hal yang selama ini masih dikelola secara manual dengan Excel. Kata kunci yang diperlukan untuk penyajian data ini disampaikan oleh Sri Kuswayati, S.Si., M.Kom. Ada tiga tahapan untuk dapat menyajikan analisa yang tepat dengan sebelumnya melakukan pembersihan data, penggabungan data dan transformasi data. Dengan demikian, data akan siap untuk dianalisa dengan aplikasi Tableau ini.

Muchamad Rusdan, S.T., M.T. mendemokan penggunaan Tableau sebagai alat untuk menyajikan data yang mudah karena tidak memerlukan keahlian coding. Hanya dengan menggeser informasi yang diperlukan, analisa dapat disajikan dan ditampilkan dengan cara yang mudah dan menarik. Kali ini data yang digunakan merupakan hasil pendataan JARAK bersama para mitranya yang telah menggunakan form dalam panduan nasional penanggulangan pekerja anak berbasis komunitas tahun lalu. Seknas JARAK mendapat masukan dari narasumber mengenai proses penginputan data atau informasi. Data-data yang dikumpulkan sebaiknya telah disusun dalam file Excel yang telah dirapikan dengan menggunakan template dan jawaban yang seragam. Hal ini penting agar nantinya aplikasi Tableau dapat memproses data dengan tepat. Tentu saja hal ini menjadi masukan yang baik bagi Seknas JARAK untuk bisa mengkoordinir pendataan di kemudian hari agar mempunyai data yang seragam dan dapat dianalisa dengan tepat. Termasuk salah satu masukan yang penting adalah menginput ID anak yang bisa memudahkan pencarian data dan tidak bisa menyajikan data yang valid karena tidak akan double memasukkan anak yang sama.

Antusias peserta untuk membahas pengelolaan data ini terlihat dari banyaknya respons yang dituliskan dalam kolom chat termasuk menyampaikan secara langsung tanggapan dan pertanyaan kepada narasumber.

Isu tentang perlindungan data anak disampaikan oleh Keumala Dewi dari PKPA Indonesia. Ini juga menjadi isu penting yang harus disikapi JARAK sebagai pemegang data termasuk para anggota. Diskusi berkembang dan menghasilkan pemikiran yang kompleks, selain pengelolaan data juga disampaikan kebutuhan untuk menginput data dan updating intervensi yang diberikan kepada pekerja anak. Pertanyaan lain menyangkut perlunya aplikasi yang bisa melihat kondisi pekerja anak sampai di tingkat desa.

Diskusi yang menarik dan memberikan insight bagi pegiat perlindungan anak yang konsern untuk mampu menyajikan data dan memperkuat advokasi. Terima kasih Sekolah Tinggi Teknologi Bandung atas pembelajaran singkat kali ini. Peran para akademisi sangat membantu upaya penanggulangan pekerja anak lebih tersistem dan mampu membaca situasi pekerja anak dengan akurat dan terpercaya. Semoga.

Contributor: mcb

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.