Header Ads

Breaking News
recent

Pengalaman Pelatihan Pengumpul Sampah Plastik di Banjarbaru

Ibu Lulu dan Pak Haris, pemilik CC UD Borneo Raya Banjarbaru berani mengambil risiko keluar dari PNS demi mengelola usahanya. Beliau berasal dari Malang yang lebih kurang 30 tahun yang lalu pindah ke Banjarbaru untuk mengembangkan usahanya yang dibantu oleh anak laki-lakinya dan adik iparnya. Puluhan lapak mengirim barang di collection center/ CC dan saat ini terdapat dua gudang yang berada di Banjarbaru dan satu CC yang dikelola oleh anaknya perempuan berada di Malang. Pak Haris yang asli dari Madura bersama istri membangun usaha lapaknya dengan memberdayakan perantau dari daerah asalnya.

Pelatihan membangun kesadaran ini merupakan upaya penanggulangan pekerja anak di rantai pasok sampah plastik yang bisa terselenggara atas dukungan salah satu perusahaan daur ulang sampah plastik jenis PET di Indonesia.

Melalui pelatihan menanggulangi pekerja anak di rantai pasok sampah plastik ini dapat mendorong peningkatan kesadaran (awareness raising) pada pelaku usaha untuk tidak mempekerjakan anak dan mengembangkan sistem penanganan kasus. Pelatihan yang dilakukan secara partisipatif ini menggunakan metode pembelajaran orang dewasa yang memberikan ruang bagi peserta membagikan pengalamannya selama proses belajar.

Pelatihan kali ini memberikan tantangan sendiri bagi fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi dan melakukan diskusi karena sebagian besar berpendidikan rata-rata SD, ada juga yang tidak mengenyam pendidikan dan tidak fasih membaca dan menulis. Kondisi peserta yang sudah berusia lanjut juga membuat fasilitator harus mencari metode belajar yang menyesuaikan dengan kondisi peserta.

Dinamika pelatihan ini dapat dipahami dan dapat dimaklumi bahkan menjadi bagian yang harus disiasati agar tujuan pelatihan tetap dapat tercapai. Bagi JARAK, pelatihan ini menjadi media untuk menyampaikan pesan penting agar muncul komitmen bersama baik dari pemilik CC, lapak dan para pemulung untuk tidak melibatkan anak-anak dalam proses usahanya.

Upaya penanggulangan pekerja anak di wilayah dan lokasi kerja dapat dilanjutkan oleh CC dan lapak dengan melakukan beberapa aksi yang mereka rumuskan, yaitu: 1. Berusaha tidak menerima pekerja anak di lapak 2. Menyekolah anak-anak yang belum sekolah 3. Memberikan perhatian kepada anak menjadi prioritas 4. Mengatur waktu untuk bekerja dan waktu untuk anak 5. Membagikan informasi pelatihan ini kepada teman, keluarga dan lingkungan 6. Siap menjadi penggerak penanggulangan pekerja anak 7. Menjalankan informasi dan pengetahuan yang diperoleh 8. Menjaga tempat kerja terutama kebersihannya

Para peserta berterima kasih atas kesempatan dan ilmu yang didapatkan dari tim JARAK. Mereka menyatukan spirit untuk mewujudkan mimpi pada anak, “Maju terus pantang menyerah, sukses dalam pemenuhan hak anak.” Pelatihan ditutup dengan menyanyikan hak anak dengan bahasa Madura, “Hak Odi (Hak hidup), Hak Tumbuh Rajeh (Hak tumbuh kembang), Hak Ngadengin (Hak perlindungan), Hak Cak Ngocak (Hak berpartisipasi), untuk tidak Melakoh Anak (tidak mempekerjakan anak)

Salam dari Sungai Barito, Banjarbaru-Banjarmasin, 27-28 Februari 2024. Kontributor Herman

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.