Header Ads

Breaking News
recent

Mendorong Ubud sebagai Daerah Wisata Ramah Anak Bebas Pekerja Anak dan Eksploitasi

Kabupaten Gianyar sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Bali yang terkenal dengan keindahan wisata alamnya. Kondisi alamnya yang indah ini menjadi salah satu jujukan tempat wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang langsung melihatnya. Akan tetapi di sisi lain keindahan tempat wisata ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat dari luar daerah lain untuk datang juga ke wilayah Gianyar khususnya tempat - tempat wisata untuk mencari nafkah mengais rezeki. Hal inilah yang memunculkan maraknya gepeng (gelandangan dan pengemis) di daerah - daerah wisata yang ada di sekitar Kabupaten Gianyar khususnya di sekitar Kecamatan Ubud. Yang juga memprihatinkan mereka juga menyertakan anak - anaknya untuk ikut bekerja menjadi pengemis.

Atas dasar situasi dan kondisi tersebut maka Lentera Anak Bali (LAB) dengan difasilitasi oleh tim JARAK dan KPP-PA melaksanakan Bimtek/ Bimbingan Teknis sebagai desa wisata ramah anak bebas pekerja anak dan eksploitasi selama 2 hari tgl. 20-21 Juni 2024, kegiatan ini dilaksanakan di Museum ARMA Ubud dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen bersama para pemegang kebijakan dan tokoh masyarakat Ubud, Kabupaten Gianyar untuk mewujudkannya.

Dalam kegiatan Bimtek selama dua hari ini juga mengundang para tokoh - tokoh adat di Kabupaten Gianyar agar dapat memberikan dukungan dalam rangka meuwujudkan Ubud sebagai daerah wisata yang ramah anak dan bebas pekerja anak dari eksploitasi. Selain itu juga hadir sebagai narasumber pada hari kedua yaitu wakil ketua komisi perlindungan anak daerah (KPAD) Provinsi Bali yang menyampaikan tentang pola pengawasan perlindungan anak yang dilakukan di daerah wisata.

Perwakilan dari forum anak daerah (FAD) yang hadir sebagai peserta juga ikut terlibat aktif dalam diskusi dengan menyampaikan pandangan - pandangan mereka sebagai anak terhadap fenomena situasi pekerja anak yang marak terjadi di Kabupaten Gianyar khususnya wilayah Kecamatan Ubud. Dari hasil diskusi juga teridentifikasi jenis pekerja anak yang marak di daerah Ubud saat ini bukan hanya gepeng akan tetapi juga sudah mulai marak pekerja anak di spa/ panti pijat, anak - anak yang menjadi LC (Lady Companion) di tempat karaoke.

Dalam kegiatan ini juga dirumuskan oleh seluruh peserta terkait rencana Aksi Bersama untuk Pencegahan, Pemantauan serta Remediasi Pekerja Anak di wilayah Ubud. Sebagai bentuk komitmen seluruh pihak yang terlibat di dalam kegiatan Bimtek ini juga dilakukan deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama dalam mendukung terwujudnya Kecamatan Ubud yang ramah anak dan bebas pekerja anak dan eksploitasi. Paska bimtek, Lentera Anak Bali juga masih berproses untuk menindaklanjuti rencana tindak lanjut untuk mengajak peran adat untuk terlibat pada penanganan masalah pekerja anak dan melakukan deklarasi suara anak Ubud yang mengajak semua pihak untuk turut peduli dan bekerjasama. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Camat Ubud dan mantan Wagub Prof. Cokorda Oka Ardana Sukawati. Kegiatan ini melibatkan forum anak Gianyar sebagai panitianya.

Tokoh-tokoh adat desa adat Padang Tegal Ubud sudah berkomitmen untuk peduli dan melakukan pengawasan terhadap warga asli dan pendatang melalui sistem database dan juga pada para pengusaha pariwisata. Masih terdapat dilema karena Perda No. 15/ 2015 tentang SOP/ mekanisme denda bagi pemberi uang terhadap gepeng masih belum bisa ditegakkan karena berkaitan dengan kerelaan warga memberikan sesuatu kepada warga setempat.

Kontribur: rto, Ubud, 20-21 Juni 2024

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.