Diseminasi Baseline Data Pekerja Anak di Medan dan Deli Serdang
Pemenuhan hak anak menjadi tanggung jawab bersama. Langkah itu perlu dimulai dengan melihat kondisi awal anak-anak di wilayah yang akan diintervensi. Yayasan PKPA dalam rangkaian program Promosi Pendidikan, Perlindungan dan Partisipasi Pekerja Anak di Sumatera Utara, pada Selasa 25 Juni 2024 berkesempatan mengadakan Diseminasi Baseline Data Pekerja Anak di Medan dan Deli Serdang yang dilaksanakan di Balai Besar Guru Penggerak Sumatera Utara.
Kegiatan diawali dengan sambutan pembuka oleh Direktur Eksekutif Yayasan PKPA, Keumala Dewi. Pemaparan hasil baseline disampaikan David Siagian, S.K.M., M.Kes sebagai konsultan dalam program tersebut menunjukkan masih ada anak-anak di wilayah Medan dan Deli Serdang yang tidak melanjutkan pendidikan, tidak merasa ada komunikasi dan interaksi dengan keluarga serta belum ada kegiatan penunjang untuk perkembangan mereka selain bersekolah. Baseline ini didasarkan pada sejumlah 278 sampel anak dengan representasi anak dari wilayah perkotaan dan pekebunan.
Temuan baseline ini mengidentifikasi jenis pekerjaan yang dilakukan anak ada pada bidang seperti bengkel, mengambil brondolan sawit, doorsmer, pembuat sapu, beternak babi, berladang pengupas bawang, dan buruh harian lepas. Anak-anak ini bekerja dengan berbagai alasan, salah satunya juga ditemukan bahwa pendapatan keluarga berkisar di bawah dua juta rupiah perbulan (59,6%).
Narasumber berikutnya Direktur Eksekutif JARAK Indonesia, Ibu Maria Clara Bastiani terkait Uji Coba instrumen Penanganan Pekerja Anak Berbasis Komunitas. Instrumen yang saat ini sedang dalam proses untuk dirumuskan menjadi sebuah kebijakan di tingkat nasional, telah diujicobakan anggota JARAK untuk mengidentifikasi pekerja anak di beberapa sektor dan menjadi media advokasi untuk menghubungkan pekerja anak ke lembaga layanan/ rujukan sesuai kebutuhan anak.
Peserta berjumlah 49 orang berasal dari berbagai instansi dinas Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dan juga LSM sangat berperan aktif dalam diskusi yang dilakukan pada sesi akhir. Salah satu peserta mengingatkan bahwa Indonesia sudah mempunyai roadmap untuk penghapusan pekerja anak dan perlunya temuan jenis pekerjaan ini dikonformasi sejauhmana tingkat bahayanya untuk anak.
Peserta lainnya mencermati dari banyaknya bantuan untuk pendidikan anak yang ternyata dilihat dari segi jumlah/ nominalnya tidak terlalu signifikan untuk mempertahankan anak sekolah. Jumlahnya kecil untuk bisa mendorong anak bisa bersekolah sepanjang tahun ajaran.
Sepanjang rangkaian kegiatan ini dipandu oleh fasilitator Badriyah yang merupakan pekerja sosial dari YAFSI (Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia). Keterlibatan dan kolaborasi berbagai pihak menjadi elemen kunci untuk mengatasi dan mengakhiri pekerja anak. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok memetakan program yang bisa menjadi respons atas temuan ini.
Di akhir kegiatan, Keumala Dewi menyampaikan rencana intervensi Yayasan PKPA Indonesia untuk anak-anak yang akan dilakukan untuk mendukung pemenuhan hal pendidika, perlindungan dan partisipasi di dua wilayah.
Mari Bersama Akhiri Pekerja Anak!
Kontributor: mcb
Tidak ada komentar: